10 Ikan Raksasa Berwajah Aneh dan Langka


VIVAnews - Ikan-ikan berukuran superjumbo alias raksasa seantero dunia jumlahnya terus berkurang. Sungai Amazon di Amerika Selatan dan Sungai Mekong yang melintas di enam negara; China, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam; menjadi lokasi utama ikan-ikan punah raksasa dan 'berwajah aneh' itu.

Ikan-ikan yang masuk dalam daftar ukuran jumbo dan punah itu yakni.

1. Dog Eating Catfish
Ikan yang dari keluarga lele ini dijuluki sesuai namanya, pemakan daging anjing. Pada zaman dulu, ikan berkumis ini dipancing warga sekitar Sungai Mekong dengan umpan daging anjing.

2. Ikan Mas raksasa atau Giant Carp
Ikan Mas raksasa ini dulu kerap ditemui di Sungai Mekong bagian Thailand. Ikan berbobot sekitar 600 pon ini merupakan salah satu jenis yang mengalami jumlah penurunan populasi yang drastis di Asia Tenggara.

Ikan mas raksasa
3. White Sturgeon
Telur ikan ini merupakan makanan mewah kelas atas, telur kaviar. Ikan ini disebut-sebut hidup lebih lama dari dinosaurus. Populasinya di laut pasifik bagian barat daya dan Kanada semakin berkurang.

4. Hiu Gergaji
Ikan ini merupakan gabungan hiu dan gergaji, sesuai namanya. Ikan laut ini kerap menyangkut di jaring nelayan, maka itu jumlahnya terus menurun.


Ikan hiu gergaji
5. Pari raksasa
Ikan pari ini pernah ditangkap seorang nelayan di Sungai Mekong wilayah Kamboja. Seperti 'koleganya' di laut, ikan ini tetap berbahaya dan mematikan.

6. Arapaima gigas
Ikan berukuran luar biasa jumbo ini masih 'keluarga jauh' ikan arwana. Di Taman Akuarium Air Tawar (Taman Mini Indonesia Indah) dan Sea World, Ancol, Jakarta Utara, ikan ini masih dijumpai.

7. Lele rakasa
Ikan ini pernah dijuluki sebagai ikan air tawar raksasa terbesar.

Ikan lele raksasa di Sungai Mekong

8. River Yeti
Yeti merupakan julukan monster bigfoot di Amerika. Nah, ikan raksasa ini dianalogikan seperti sesosok monster. Ikan yang juga memiliki nama Bagarius yarrelli pernah menghebohkan warga karena menelan manusia.

9. Chinese Paddlefish
Ikan gajah raksasa ini juga memiliki nama China Swordfish. Secara resmi pemerintah Cina telah melarang penangkapannya, baik besar ataupun kecil sejak tahun 1983.

Ikan gajah raksasa, China Paddlefish

10. Alligator
Ikan jenis ini berpenampilan mirip buaya atau aligator. Jelek. Tetapi merupakan salah satu ikan dengan harga yang tinggi di pasaran. Untuk ukuran kecil ikan jenis ini kerap digandrungi di pasar ikan hias.

Sumber : VIVAnews

Readmore --> 10 Ikan Raksasa Berwajah Aneh dan Langka

Dulu, Ikan Berenang di Gurun Panas Sahara


VIVAnews -- Teori yang berkembang saat ini, manusia modern dan Neanderthal berasal dari satu nenek moyang yang hidup di Afrika sekitar 700.000 tahun yang lalu.

Namun, ada pertanyaan besar yang belum terjawab, bagaimana bisa para nenek moyang bermigrasi dari Afrika. Apalagi, ada Gurun Sahara di sana -- gurun panas terbesar di dunia dan kemungkinan besar jadi penghalang utama keluarnya manusia dari Afrika.

Para ilmuwan selama ini terfokus pada Lembah Sungai Nil yang diduga menjadi koridor manusia meninggalkan Afrika. Namun penelitian yang dihasilkan gagal untuk mendapatkan bukti konsisten. Soal apakah kondisi air Sungai Nil konsisten, juga masih kontroversial.

Dan saat ini, para ilmuwan beralih ke lokasi yang awalnya sama sekali tak terbesit dalam pikiran: Sahara. Bahkan, para ilmuwan menduga, Sahara tak hanya bisa dilewati manusia, tapi juga ikan.

"Ikan diduga bisa berenang di Sahara selama fase basah, antara 10.000 hingga 6.000 tahun lalu," kata peneliti geografi di King's College London, Nick Drake, seperti dimuat situs LiveScience.

"Sahara bukan penghalang untuk migrasi binatang dan manusia."

Menggunakan citra satelit dan peta digital lanskap, para peneliti menemukan bahwa Sahara pernah ditutupi oleh jaringan padat sungai, danau dan delta. Terusan besar ini menyalurkan air dan binatang air ke dalam dan di Sahara selama fase basah dan 'hijau'.

Dalam analisis mereka, Drake dan timnya menemukan bukti bahwa banyak makhluk, termasuk binatang air, tersebar di sejumlah wilayah yang dilalui Sahara.

Sebagai contoh, 25 spesies hewan Afrika Utara memiliki populasi baik di utara maupun selatan Sahara, termasuk ikan lele (Clarias gariepinus), nila (Tilapia zillii), ikan permata cichlid (Hemichromis letourneuxi), dan siput air tawar seperti Melania berbingkai merah (Melanoides tuberculata).

Peneliti berpendapat, jika ikan bisa menyeberangi Sahara, sulit untuk membayangkan bahwa manusia tidak.

Tak hanya itu, analisis terhadap bahasa Afrika dan artefak menunjukkan bahwa kondisi perairan kuno mempengaruhi bagaimana manusia tinggal Sahara.

Misalnya, penduduk berbahasa Nilo-Sahara pernah tinggal di Sahara tengah dan selatan, dan mungkin pernah berburu hewan air menggunakan tombak atau kait.

Selain itu, sedimen danau kuno menunjukkan Sahara pernah menghijau sekitar 125.000 tahun lalu.

Peneliti mengaku mendapati sejumlah kesulitan saat meneliti Sahara. Beberapa negara Sahara di mana para ilmuwan ingin datang untuk menganalisa genetik populasi ikan -- tak aman dikunjungi karena kegiatan teroris dan perang saudara.

Para ilmuwan menjelaskan secara rinci hasil temuannya dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, Senin 27 Desember 2010. (sj)

Sumber : VIVAnews
Readmore --> Dulu, Ikan Berenang di Gurun Panas Sahara